Stok BBM Nasional Aman, Pemerintah Pastikan Pasokan Cukup Hingga 21 Hari ke Depan
LKI Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa stok BBM nasional aman hingga 21 hari ke depan. Hal itu dia pastikan setelah dirinya mengadakan rapat bersama dengan badan usaha penyedia BBM, mulai dari Shell Indonesia, BP-AKR, ExxonMobil, dan Vivo Energy Indonesia, dan PT Pertamina (Persero), pada Jumat (19/9/2025). “Kami baru selesai rapat untuk menjelaskan terhadap kondisi BBM yang ada secara umum, posisi ketersediaan BBM kita per hari ini cukup 18 hari sampai 21 hari, jadi enggak ada masalah ketersediaan BBM,” ujar Bahlil usai rapat.
Oleh sebab itu Bahlil memastikan bahwa impor BBM berbentuk base fuel (bahan bakar dengan kadar oktan murni tanpa campuran aditif) akan masuk paling lambat tujuh hari dari sekarang. Sebagai informasi, Pertamina Patra Niaga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34 persen atau sekitar 7,52 juta kiloliter, yang cukup untuk memenuhi tambahan alokasi bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebesar 571.748 kiloliter. Kemudian untuk mengisi stok BBM di SPBU swasta disepakati harus dibeli melalui Pertamina.
“Jadi mereka setuju dan harus setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina, syaratnya harus basis base fuel, belum kecampur dalam bentuk teh. Kalau awalnya Pertamina mau jual kayak teh. Katanya air panas saja, nanti dicampur di tangki masing-masing. Ini sudah disetujui,” kata Bahlil. Bahlil bilang pengaturan impor BBM adalah jalan tengah menjaga stabilitas perdagangan nasional dengan mengurangi tekanan defisit akibat impor migas, sekaligus memastikan ketersediaan pasokan BBM di dalam negeri tetap aman.
Kebijakan ini, mengacu pada Pasal 14 ayat (1) Perpres Nomor 61 Tahun 2024 tentang Neraca Komoditas.
Aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Menteri atau Kepala Lembaga sebagai pembina sektor untuk menetapkan rencana kebutuhan komoditas.
