STIAMI Kukuhkan 1.207 Lulusan, Ace Hasan Tegaskan Nilai Kebangsaan, Wamenaker Soroti Tantangan Transformasi Ketenagakerjaan
LKI Golkar – Institut Ilmu Sosial dan Manajemen (STIAMI) menyelenggarakan upacara wisuda ke-48 untuk tahun akademik 2024/2025 di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Kamis (25/9). Acara yang mengusung tema “Berubah untuk Kemajuan; Berdampak untuk Negeri” ini dimaknai sebagai komitmen institusi dalam menghasilkan lulusan yang adaptif, berintegritas, dan siap memberi kontribusi nyata bagi bangsa.
Sebanyak 1.207 lulusan — mencakup program vokasi, sarjana, dan pascasarjana — dikukuhkan dalam seremoni tersebut; angka ini merupakan bagian dari total 1.448 lulusan tahun akademik 2024/2025 (438 lulusan periode ganjil dan 1.010 periode genap).
Dalam sambutannya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si hadir sebagai salah satu tokoh utama dan menekankan pentingnya karakter kebangsaan pada para wisudawan. Ace Hasan menyatakan bahwa gelar akademik bukanlah sekadar simbol kelulusan, melainkan amanah dan tanggung jawab moral untuk berkarya, berinovasi, serta memberi dampak positif kepada masyarakat dan negara.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) turut mengangkat isu transformasi ketenagakerjaan dan tantangan yang dihadapi generasi baru dalam dunia kerja. Ia mengingatkan bahwa lulusan perguruan tinggi di masa kini harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika pasar tenaga kerja yang semakin digital, fleksibel, dan penuh persaingan.
Rektor Institut STIAMI, Prof. Dr. Sylviana Murni, dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa wisuda bukan hanya puncak perjalanan akademis, melainkan titik awal bagi lulusan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa institusi pendidikan harus turut membentuk karakter, nilai, dan integritas generasi penerus bangsa agar kontribusi mereka terasa dalam zaman yang terus berubah.
Dengan diselenggarakannya wisuda ini, STIAMI berharap para alumni tidak saja unggul secara akademik, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi lingkungan sosial, ekonomi, dan kebangsaan.
