Bahlil Pastikan Masyarakat tidak perlu khawatir Pasokan BBM SPBU Swasta Kembali Normal dalam 7 Hari
LKI Golkar – Bahlil Lahadalia janji stok BBM nasional akan aman hingga 21 hari dan pasokan BBM Swasta akan kembali normal dalam 7 hari, ia memastikan pasokan BBM di SPBU swasta seperti Shell, BP, Vivo, dan ExxonMobil kembali normal dalam tujuh hari ke depan.
Kesepakatan itu diambil setelah kuota impor swasta habis lebih cepat dan kini pasokan dialihkan lewat Pertamina.
Kesepakatan ini tercapai usai rapat bersama di Kementerian ESDM, Jumat (19/9/2025).
Dalam pertemuan itu, diputuskan SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, Vivo, dan ExxonMobil akan kembali memperoleh pasokan BBM murni melalui Pertamina.
Pemerintah menegaskan, ketersediaan BBM nasional saat ini masih aman untuk 18–21 hari ke depan.
Hal tersebut disampaikan Bahlil usai rapat bersama dengan Wakil Menteri BUMN, Dirut Pertamina, Dirut Patra Niaga, KPI, serta para pelaku usaha swasta dari AKR, Vivo, Shell, BP-AKR, dan Exxon, Jumat (19/9/2025).
“Kondisi BBM yang ada secara umum posisi ketersediaan BBM kita per hari ini itu cukup untuk 18 hari sampai 21 hari. Jadi tidak ada masalah ketersediaan BBM,” kata Bahlil.
“Namun untuk SPBU swasta itu memang cadangannya sudah menipis.”
Menurut Bahlil, ketersedian stok BBM tidak ada masalah karena pemerintah sudah impor dan akan tiba dalam waktu 7 hari.
“Dipastikan bahwa karena pasokan Pertamina yang sekarang sudah dicampur, jadi kemungkinan besar impornya impor baru. Jangan tanya dari mana, yang penting 7 hari barang sudah tiba di Indonesia,” ujarnya.
Soal pengaturan impor BBM melalui Pertamina, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak memonopoli bisnis BBM dalam negeri.
Hanya saja, ‘jatah’ impor badan usaha swasta sudah terserap semua tahun 2025 ini, sehingga impor tetap dilakukan namun melalui ‘jatah’ milik Pertamina yang akan disalurkan kepada badan usaha swasta.
“Itu cadangan gak ada masalah, jadi gak perlu ada rasa keraguan apa-apa. Cuman memang ada di teman-teman kita punya SPBU swasta yang cadangannya menipis,” terangnya.
Untuk skema impor BBM tahun depan, pihaknya memastikan kuota impor akan diperhatikan sesuai dengan perhitungan market share badan usaha swasta.
Pengaturannya, akan mengikuti aturan yang sudah ada saat ini, alias tidak akan ada aturan baru perihal pengaturan kuota impor BBM.
“Skemanya tahun depan kita akan menyusun dengan baik. Yang jelas pemerintah akan menghitung betul market share dari swasta. Karena ini menyangkut dengan hajat hidup orang banyak, ya,” paparnya.
“Volumenya nanti ditentukan, nanti lagi pembahasan teknis yang jelas 7 hari barang ini sudah jalan, B to B.”
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil menyampaikan SPBU swasta telah sepakat untuk membeli BBM dari Pertamina.