Atalia Praratya Dorong Kemandirian Disabilitas Lewat Pelatihan Kewirausahaan di Cimahi
LKI Golkar – Upaya mendorong kemandirian penyandang disabilitas kembali digaungkan. Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, menegaskan pentingnya dukungan nyata dalam sektor sosial, ekonomi, dan pendidikan bagi kelompok rentan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Atalia saat mengunjungi SLBN Citeureup Kota Cimahi, Senin, 4 Agustus
2025. Dalam kunjungan tersebut, Atalia menggandeng Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) seCimahi untuk menggelar pelatihan kewirausahaan bagi lebih dari 100 penyandang disabilitas, didampingi 120 orang pendamping.
“Nah, jadi kami hari ini memberikan pelatihan bagi mereka-mereka ini agar supaya para disabilitas juga punya kemauan, punya semangat untuk mereka bisa mandiri, maju dan berkembang,” ungkap Atalia.
Ditegaskan Atalia, pelatihan ini bukan bersifat seremonial. Ke depan, akan ada pendampingan lanjutan agar peserta mampu mengimplementasikan keterampilan secara berkelanjutan.
“Kolaborasi ini harus terus berjalan ke depan, mudah-mudahan mereka semua bisa mandiri di masa akan datang,” ucapnya.
Disamping itu, ia menyoroti, peluang kerja bagi penyandang disabilitas saat ini semakin terbuka. Pemerintah telah mendorong inklusivitas baik melalui regulasi maupun kebijakan rekrutmen di sektor swasta dan lembaga pemerintahan.
“Contohnya ada Pak Elon di wilayah Kuningan, beliau dari masyarakat disabilitas dan bisa menonjol. Di sini juga ada guru tunanetra yang menjadi pendamping asrama dan juga mengajar,” tuturnya.
Namun demikian, ia mengakui, masih ada tantangan besar yang bersumber dari kekhawatiran orang tua. Banyak penyandang disabilitas dinilai belum siap memasuki dunia kerja meski perusahaan terbuka untuk menerima mereka.
“Dari dunia usaha, sebenarnya mereka mau menerima. Tapi ada kekhawatiran dari orang tua, misalnya anaknya takut dibully atau bingung soal transportasi,” jelasnya.
Padahal menurutnya, penyandang disabilitas seperti tunarungu di bidang housekeeping memiliki etos kerja tinggi dan hasil kerja yang memuaskan.
Lebih lanjut, Atalia menegaskan, pemerintah telah menyiapkan berbagai bentuk dukungan, mulai dari pelatihan, bantuan bahan baku, hingga peralatan. Namun, ia menekankan pentingnya kolaborasi dan peran aktif masyarakat.
“Kita banyak sekali bantuan, namun tentu harus diketuk pintunya ya. Tapi memang harus ada kolaborasi, tidak bisa sendirian,” tegasnya.
Sebagai legislator pusat, ia menyatakan, komitmennya untuk terus menjadi jembatan antara pemerintah pusat dan daerah, agar program-program pemberdayaan bagi disabilitas bisa berjalan efektif dan merata.
“Ini memang tugas saya untuk membuka pintu dari pusat, termasuk dari daerah. Semoga anak-anak kita ini bisa tumbuh secara maksimal dengan didampingi bantuan-bantuan tersebut,” pungkasnya.
